Pertunjukan Budaya dan Diplomasi, Batam Buktikan Diri Sebagai Kota Kosmopolitan
RAKYATKEPRI – Suasana semarak budaya membalut atrium Mega Mall Batam, Jumat (1/8/2025), saat kegiatan Pertukaran Seni dan Budaya Indonesia–Tiongkok resmi dibuka. Beragam seni tradisi dari dua negara tampil memukau, membuka rangkaian kegiatan. Acara yang digagas Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Kepri berlangsung selama tiga hari, sejak 1 hingga 3 Agustus 2025, ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mewakili Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Agenda ini menghadirkan kolaborasi lintas budaya antara dua bangsa besar yang memiliki akar sejarah panjang, yakni Indonesia dan Tiongkok. Ragam kesenian khas nusantara dan pertunjukan seni tradisional Tiongkok disuguhkan bergantian, membentuk harmoni yang memikat para pengunjung pusat perbelanjaan dan para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ardiwinata menekankan pentingnya diplomasi budaya sebagai jembatan pemersatu antarkebangsaan. “Budaya bersifat universal. Kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk saling pengertian dan penghormatan antarbangsa,” ujar Ardi.
Ia juga menyinggung kedekatan historis budaya Melayu dengan budaya Tiongkok. “Saya secara pribadi merasa dekat dengan budaya Tiongkok. Bahkan, anak saya bisa berbahasa Mandarin lebih baik dari saya,” katanya, disambut tawa hadirin.
Lebih jauh, Ardi mengingatkan bahwa Batam dibangun bukan secara alami, melainkan sebagai proyek strategis nasional dengan tiga pilar utama: industri, perdagangan, dan pariwisata. Dalam konteks ini, kebudayaan memegang peran penting sebagai wajah inklusif dari pariwisata Batam yang terbuka bagi berbagai bangsa.
“Kami menyambut baik kehadiran teman-teman dari Tiongkok. Kantor kami selalu terbuka jika ingin mengenal lebih jauh budaya Melayu maupun kebudayaan Indonesia lainnya,” tuturnya.
Ardi menutup sambutannya dengan pantun Melayu yang mengundang tepuk tangan hangat dari peserta, lalu menyampaikan sapaan dalam bahasa Mandarin sebagai bentuk penghormatan terhadap para tamu dari Tiongkok.
Sekjen INTI: Budaya Menyatukan, Pendidikan Menguatkan
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Candra Jap, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kota Batam, khususnya Wali Kota Batam yang diwakili Kepala Disbudpar, atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan budaya ini.
“Siang hari ini menjadi sangat istimewa. Atrium Mega Mall bukan hanya jadi ruang pertunjukan, tapi ruang temu antarbudaya. Kami dari INTI menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Batam, para kepala sekolah, guru, siswa-siswi dari Batam dan Karimun, serta semua pihak yang telah mendukung acara ini,” ujar Candra.
Menurutnya, kegiatan ini tak hanya menjadi wadah pertukaran kesenian, tetapi juga bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok. “Momen ini memperkuat hubungan dua negara, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, yang kelak akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.”
Candra juga menyinggung visi besar Indonesia Emas 2045 yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto, dan menyebut bahwa diplomasi budaya semacam ini turut berkontribusi dalam upaya mencapainya.
“Atas nama keluarga besar INTI, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, Mega Mall Batam, para donatur, dan pendukung acara. Semoga kegiatan ini memberi semangat baru dalam menjaga persahabatan antarbangsa,” tutupnya.
Kegiatan pertukaran seni dan budaya ini menghadirkan berbagai agenda menarik seperti pertunjukan tari tradisional, pameran produk budaya, hingga lokakarya interaktif antar-seniman. Selain menjadi panggung budaya, kegiatan ini menjadi wahana pembelajaran, silaturahmi, dan penguatan jati diri di tengah kehidupan Batam yang multietnis dan multikultural.
Dengan semangat kebersamaan, Batam sekali lagi menunjukkan wajahnya sebagai kota kosmopolitan yang membuka ruang bagi siapa saja untuk berkarya, berbagi, dan saling mengenal dalam semangat persaudaraan antarbangsa.